Fungsi Thermostat

Fungsi Thermostat



System aliran system pendingin mesin dengan medium air yaitu seperti berikut : Saat mesin baru bakal dihidupkan (umumnya pada pagi hari), suhu air pada radiator sekitar pada suhu ruangan yakni seputar 23 C. Saat mesin dinyalakan, air yang ada didalam blok mesin bersirkulasi dengan pertolongan waterpump melalui selang by-pass tanpa ada melalui radiator.

Kenapa tak melalui radiator? Itu karena lubang air menuju radiator masih tetap ditutup oleh termostat, disamping itu lubang by-pass yang letaknya berseberangan dengan lubang menuju radiator terbuka sangat mungkin waterpump mengalirkan air yang keluar dari blok mesin untuk kembali masuk ke blok mesin untuk mendinginkan silinder, oil cooler serta cylinder head. Kenapa di buat sekian? Fase ini dikatakan sebagai fase pemanasan di mana air yang bersirkulasi didalam blok mesin berniat tak di dinginkan supaya suhu kerja mesin, sekitar di 85-90 C cepat terwujud.

Saat mesin meraih suhu kerja, temperatur air pada system aliran fase pendinginan juga naik sampai 85-90 deg. C. Saat air dengan temperatur itu hingga ke rumah thermostat, thermostat yang oleh pabrikan di-set untuk buka pada suhu pada 85-90 C buka, hingga sangat mungkin air dari blok mesin masuk ke radiator. Dengan membukanya thermostat, ujung dari thermostat itu tutup lubang by-pass yang berseberangan dengan jalur keluar air. Dengan tertutupnya lubang by-pass itu juga sangat mungkin waterpump untuk memompa air dari dalam radiator untuk melindungi temperatur kerja dari mesin itu. Air yang keluar dari blok mesin masuk ke radiator untuk didinginkan dengan pertolongan tiupan angin dari fan, baik mekanik ataupun elektrik. Fase ini dimaksud fase pendinginan. Di waktu mesin berkerja pada putaran rendah, suhu kerja mesin turun dari 85 deg. C, jadi automatis si thermostat kembali tutup untuk melindungi temperatur air tak menyusut dari suhu kerja mesin, serta bakal buka kembali saat suhu itu terwujud kembali. Ke-2 fase ini beralih dengan cara bertukaran tergantung dari temperatur mesin tersebut.

Ada kesalahpahaman yang berlangsung pada pemakai kendaraan yakni melepas thermostat lantaran dikira benda itu menyebabkan temperatur mesin naik dari yang harusnya. Hal semacam ini butuh diamati lantaran seperti komponen mesin yang lain, thermostat juga mempunyai usia gunakan. Tanda-tanda dari thermostat telah tidak bisa bekerja dengan cara optimal yaitu temperatur mesin naik lebih tinggi dari suhu wajarnya apabila dipandang dari indikator temperatur didalam kendaraan.

Mencopot thermostat bukanlah suatu aksi yang bijaksana lantaran dengan mengilangkan thermostat juga sebagai pengatur aliran air di system pendinginan terebut, aliran air bakal jalan tak prima. Tanpa ada thermostat, fase pemanasan serta fase pendinginan tak berlangsung, karena pada temperatur mesin masih tetap dingin, air telah masuk ke radiator, walau sebenarnya temperatur air belum butuh untuk didinginkan. Tanpa ada thermostat, lubang by-pass juga tak tertutup hingga waterpump bakal memompa air dari lubang by-pass itu. Hal semacam ini menyebabkan debet air yang di desain untuk jalan di keseluruhnya waterjacket tak terwujud. Suplai air menuju ke tempat paling jauh dari waterpump terganggu lantaran ada pencabangan, jalur pertama yakni jalur bypass segera ke kembali ke waterpump sesaat jalur ke-2 ke waterjacket. Dengan menyusutnya debet air itu, pendinginan untuk silinder nomer 3 serta nomer 4 jadi menyusut, menyebabkan suhu pada ke-2 silinder ini naik dari suhu kerja optimalnya. Ditambah lagi, temperatur air yang dideteksi oleh sender/sensor temperatur air yaitu air yang barusan didinginkan oleh radiator yang dengan cara tak berniat terhisap oleh waterpump lantaran terbukanya lubang by-pass hingga pada panel indikator temperatur tunjukkan suhu mesin dingin sesaat pada silinder 3 serta 4 tak memperoleh pendinginan yang cukup. Pada keadaan ekstrem, kurangnya pendinginan bakal menyebabkan pemuaian piston hingga kemungkinan besar piston itu macet lantaran pemuaian itu.

Persoalan pada cooling sistem bisa diamati dengan lihat apakah manfaat masing masing komponen bekerja dengan baik. Untuk mengecek apakah thermostat masih tetap berperan dengan baik bisa lewat cara melepas piranti itu lalu merebusnya didalam panci diisi air. Saat air mendidih, thermostat itu mesti telah buka, jika tak berarti telah tidak bisa digunakan lagi. Untuk waterpump, jika tampak ada tetesan air dari lubang di bawah as pulley, itu adalah sinyal awal bahwa waterpump itu alami rusaknya. Waterpump yang rusak tidak bisa diperbaiki, mesti ditukar dengan yang baru. Jika keadaan thermostat serta waterpump dalam situasi baik tetapi temperatur masih tetap di atas normal, kemungkinan besar radiator telah tak berperan dengan baik. Untuk perbaikannya dapat dikerjakan dengan pertolongan tukang radiator. Keadaan clamp dari selang selang juga mesti diamati, lantaran jika kerapatan clamp telah tak pada keadaan normal, air panas bisa keluar dari sela sela selang karetnya, lama kelamaan air bakal habis hingga menyebabkan mesin alami overheating.

Juga sebagai penambahan dari system pendinginan diatas, untuk memaksimalkan kerja cooling fan atau kipas pendingin hawa dalam melindungi stabilitas suhu air di radiator, pemakaian fan shrout atau rumah kipas mutlak mesti ada. Absennya fan shrout bikin hembusan hawa dari fan tak terlalu fokus pada radiator, terlebih apabila kendaraan melaju pada kecepatan tinggi. Hembusan hawa dari arah bawah kendaraan bisa memecah konsentrasi hawa pendingin yang ditiup oleh fan ke radiator.

0 Response to "Fungsi Thermostat"

Posting Komentar

wdcfawqafwef